17 November 2022

Implementasi Learning Management System Dalam Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka

Acer Smart School Awards 2022 melanjutkan pembekalan teknis ketiganya pada tanggal 18 Oktober 2022, pukul 14.00 - 16.00 WIB dengan topik “Implementasi LMS dalam Mendukung IKM” yang diisi oleh Bapak Setio Wawan Adiatma, SH., M.Pd. selaku Pengurus PGRI SLCC Jawa Timur dan Bapak Didit Haryanto selaku Business Manager Acer for Education.

Pada pembekalan teknis ini membahas mengenai penerapan Learning Management System (LMS) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, efektivitas pelayanan pendidikan berbasis data serta Implementasi Kurikulum Merdeka melalui LMS Jelajah Ilmu.

Pembekalan pertama dibuka oleh penjelasan dari Bapak Setio Wawan Adiatma tentang Implementasi LMS dan kaitannya dengan implementasi Kurikulum Merdeka. Jika berbicara tentang Kurikulum merdeka, sekolah itu ibarat “memotret siswa”. Dengan “Potret Siswa” tersebut sekolah mendapatkan beragam informasi siswa yang bermacam-macam, seperti standar kompetensi, seperti apa kemampuan awal siswa, hingga latar belakang siswa. 

Banyaknya data tersebut akan menjadi tantangan untuk satuan pendidikan dan menjadi prioritas dalam  implementasi Kurikulum Merdeka. Data yang banyak tersebut menjadi Big Data dan menjadi modal untuk Bapak dan Ibu guru untuk menyusun langkah, strategi, target.

Setelah memiliki big data, lalu apa yang harus dilakukan? Disinilah LMS menjadi hal yang penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan LMS, Bapak dan Ibu Guru dapat mengetahui seperti apa kemampuan awal siswa, apa saja yang dibaca dan dilakukan, bagaimana proses assessmentnya, dsb. Hal tersebut menjadi data yang harus disiapkan untuk menyusun strategi, metode dan teknik dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Nantinya, Bapak dan Ibu Guru bisa berikan feedback yang membangun kepada peserta didik. 

Berbicara terkait LMS, sangat banyak LMS yang tersedia. Uniknya di implementasi Kurikulum Merdeka ada hal yang baru dan menjadi khusus yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.  Dan hal ini menjadi tantangan buat kita semua, seperti bagaimana Bapak dan Ibu  Guru mencoba memanfaatkan LMS di satuan pendidik kaitannya dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Contoh Implementasi LMS Dari Perwakilan Sekolah di Indonesia

Berikut beberapa contoh Implementasi LMS dari beberapa sekolah di Indonesia, diantaranya:

  1. SMPN 2 Tepus, Gunungkidul

Beberapa guru sudah menggunakan Google Classroom, tapi guru di SMPN 2 Tepus Gunungkidul dibebaskan untuk memilih platform yang sesuai dengan kenyamanan mereka. Dan saat ini SMPN 2 Tepus Gunungkidul mencoba untuk menggunakan dengan platform Jelajah Ilmu. 

  1. SMAN 1 Gambiran, Banyuwangi

Saat ini guru dan siswa di SMAN 1 telah mencoba platform Jelajah Ilmu. Namun yang menjadi kendala utama adalah koneksi internet dan kuota.

  1. Sekolah Darma Yudha, Pekanbaru

Implementasi LMS di sekolah Darma Yudha mulai dari Playgroup hingga SMA sudah berlangsung sejak sebelum pandemi. Sekolah Darma Yudha menggunakan Google Classroom, lalu berpindah ke Google for Education. Setelah itu saat pandemi mulai terjadi, sekolah Darma Yudha mulai menggunakan Edmodo, namun bulan September lalu sudah tidak bisa diakses. Untuk ujian, sekolah Darma Yudha menggunakan ujian berbasis web. 

  1. SMA PGRI Bantimurung, Maraos

Sebagian guru dan siswa di SMA PGRI Bantimurung, Maraos menggunakan akun belajar.id, dan saat ini masih tahap mencoba menggunakan LMS Jelajah Ilmu.

  1. SDI Meni Lontong

Saat ini sebagian guru dan murid di kelas 4, 5, dan 6 menggunakan akun belajar.id dan juga mengoptimalkan Google Classroom. SDI Meni Lontong juga menggunakan presensi/daftar hadir siswa dengan optimalisasi Google Spreadsheet. 

Cara Menggunakan Jelajah Ilmu Dalam Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka

Materi kedua disampaikan oleh Bapak Didit Haryanto tentang bagaimana cara menggunakan Jelajah Ilmu dalam mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka. Salah satu yang membedakan adalah di Jelajah Ilmu sudah tersedia konten, dan konten ini sudah sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah.

Jika di tahun lalu, Jelajah Ilmu hanya menyediakan konten Kurikulum 2013. Tahun ini Jelajah Ilmu menambahkan konten Kurikulum Merdeka. Dan dua jenis konten kurikulum tersebut bisa digunakan tergantung kurikulum yang diterapkan oleh sekolah.

Dua pendekatan yang dilakukan dalam hal pembelajaran digital Jelajah Ilmu adalah konten dan platform. Misalnya konten untuk guru tentang menyusun perencanaan pembelajaran, disana terdapat dua jenis perencanaan pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk K-2013 dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) untuk Kurikulum Merdeka. Dua hal ini tersedia di Jelajah Ilmu dan bisa diakses kapanpun.

Yang kedua yaitu konten digital berupa bahan mengajar. Jelajah Ilmu telah menyediakan bahan mengajar untuk Guru sesuai dengan kurikulum masing-masing yaitu K-2013 dan Kurikulum Merdeka.

Konten ketiga yang tersedia di Jelajah Ilmu adalah buku digital, buku digital tersebut juga sesuai dengan masing-masing Kurikulum, bedanya untuk kurikulum merdeka sudah ada buku pendukung tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). 

Jika bahan ajar dan buku sudah berbeda, lalu bagaimana dengan latihan soalnya? Dalam Jelajah Ilmu terdapat bank soal. Soal-soal yang ada dalam bank soal telah sesuai dengan kurikulum yang ada. Misalnya untuk sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka akan mendapatkan koleksi soal yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Yang menarik lagi, dalam Jelajah Ilmu ada fitur tambahan terbaru yaitu Virtual Lab dan Simulasi. Ini merupakan fitur untuk seluruh user termasuk Bapak dan Ibu Guru. Fitur ini bisa membantu Bapak dan Ibu Guru untuk memberikan pelajaran kepada siswa dalam kelas. Ada beberapa mata pelajaran tertentu yang juga sudah disediakan virtual lab dan simulasinya. 

Salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh Jelajah Ilmu adalah dapat dengan mudah diakses melalui smartphone. Bapak dan Ibu Guru bisa mendownload aplikasi Jelajah Ilmu, namun jika melalui browser maka tidak perlu mendownload aplikasinya. Bapak dan Ibu Guru juga bisa mengkoneksikan smartphone ke laptop/pc untuk membuka aplikasi Jelajah Ilmu dari Smartphone. Bapak dan Ibu Guru pun bisa login Jelajah Ilmu melalui berbagai perangkat selama user dan passwordnya tetap sama maka informasi di dalamnya pun tidak akan berubah. 
Itulah pembahasan mengenai bagaimana Implementasi Learning Management System Dalam Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka yang disampaikan oleh Bapak Setio Wawan Adiatma serta Bapak Didit Haryanto. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat dengan mudah diaplikasikan. Anda juga bisa mendengar informasi lengkapnya dengan melihat video pembekalan di link berikut https://youtu.be/vPE57iKGNDA.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya