22 Agustus 2022

Strategi Penerapan dan Model Kepemimpinan Sekolah di Era Digital

Jelajah Ilmu Academy “Road to Acer Smart School Awards 2022” mengadakan webinar pada tanggal 17 Mei 2022 dengan tema “Strategi Sekolah Menerapkan Smart School”. Webinar ini membahas mengenai konsep dan strategi menerapkan smart school, bagaimana menjadi motivator dan inovator dalam menciptakan pendidikan di era digital serta menjadi kreatif di tengah keterbatasan. Webinar ini dibagi menjadi 4 sesi dengan pembagian sebagai berikut

  1. Topik pertama "Peran Strategis Teknologi Informasi Dalam Menciptakan Pendidikan Berkualitas di Masa Depan" dengan Pembicara Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MA.,M.Phil.,M.Si. Beliau merupakan Direktur SLCC PB PGRI.
  2. Topik kedua adalah "Strategi Sekolah Bangkit Menjadi Sekolah Unggulan"  dengan pembicara Dr. H. Basyarudin Thayib, M.Pd. sebagai Pemenang ASSA 2021, Kategori School of the Year (SMA Plus PGRI Cibinong).
  3. Topik ketiga adalah "Kepala Sekolah Sebagai Motivator dan Inovator Dalam Menciptakan Pendidikan di Era Digital" dengan pembicara Antoni, S.S., B.Ed., M.Pd. sebagai Pemenang ASSA 2021, Kategori Kepala Sekolah inspiratif (SMP Darma Yuda Pekanbaru).
  4. Topik keempat adalah "Semangat Guru Berinovasi Dalam Pembelajaran Ditengah Keterbatasan" dengan pembicara Lievyana Fiorentine Tulangow, S. Farm, pemenang ASSA 2021, Kategori Guru Kreatif (SMP Independent School, Minahasa Utara).

Peran Strategis Teknologi Informasi Dalam Menciptakan Pendidikan Berkualitas di Masa Depan

Teknologi tidak selalu melulu bersifat elektronik atau digital, tapi apapun yang menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran termasuk teknologi. Jaman dulu, saat orang masih menulis di batu, adanya papan tulis sudah termasuk teknologi dan sekarang semua dalam bentuk digital dan virtual. Di masa depan akan lebih banyak lagi teknologi-teknologi baru. 

Secara prinsip, peran teknologi dalam bidang pendidikan adalah untuk memfasilitasi proses pembelajaran agar menghasilkan outcome yang menghasilkan. Jika dengan teknologi A bisa membuat pembelajaran berhasil seperti misalnya siswa ketagihan belajar lalu siswa menguasai ilmu tertentu maka teknologi bisa dibilang berhasil. 

Maka itulah yang harus diubah sekarang, bagaimana anak-anak sekarang bisa senang dalam proses pembelajaran. Bagaimana saja caranya?

  1. Memfasilitasi dalam hal akses terhadap sumber belajar berkualitas tanpa batas. Anda bisa memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk mengakses sumber belajar dari mana saja tanpa batasan ruang dan waktu. Seperti misalnya murid menjelajah ilmu lewat jelajah ilmu. 
  2. Memfasilitasi dalam hal berinteraksi dengan pendidik maupun sesama peserta didik tanpa dihalangi batasan ruang waktu melalui teknologi seperti misalnya melalui aplikasi chatting, email dsb.
  3. Memfasilitasi tersedianya media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. 
  4. Memfasilitasi terbentuknya lingkungan belajar yang baru (virtual) yang menarik dan menyenangkan.
  5. Memfasilitasi pendidik dalam mengelola dan mengevaluasi proses pembelajaran secara efektif, efisien, dan terkendali.
  6. Memfasilitasi peserta didik untuk terbiasa belajar secara mandiri sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.

Strategi Sekolah Bangkit Menjadi Sekolah Unggulan

Topik kedua ini Membangun sekolah yang memiliki keunggulan berawal dari gagasan/konsep dasar. Gagasan besar itu tercermin dari verbal, narasi, kebijakan, visi, misi, program dan bobot kinerja. Gagasan besar akan menghasilkan sesuatu yang besar pula, begitu juga sebaliknya. Gagasan yang biasa-biasa saja akan menghasilkan sesuatu yang biasa pula. 

Dalam hal ini, Dr. H. Basyarudin Thayib, M.Pd. kepala SMA Plus PGRI Cibinong membagikan cerita bagaimana beliau bersama tim berhasil membangun sekolah yang memiliki fasilitas luar biasa dan maju meskipun terletak di daerah pinggiran. SMA Plus PGRI Cibinong membuktikan bahwa sekolah yang baik tidak harus mahal dan kepercayaan orang tua murid bisa dibangun. 

Hal tersebut bisa diraih SMA Plus PGRI Cibinong karena kerja keras serta komitmen manajemen untuk turut melakukan transformasi ke arah yang lebih baik. Menurut Dr. H. Basyarudin Thayib, M.Pd. bila sekolah kampung/pinggiran mengusung gagasan/visi yang biasa-biasa saja, maka bisa dipastikan tidak akan jadi apa-apa. Terbukti di bawah pimpinan beliau, SMA Plus PGRI Cibinong bisa menjadi Pemenang ASSA 2021, Kategori School of the Year.

Kepala Sekolah Sebagai Motivator dan Inovator Dalam Menciptakan Pendidikan di Era Digital

Bapak Antoni, S.S., B.Ed., M.Pd, mengatakan kepala sekolah memiliki tugas sebagai motivator dan inovator dimana kepala satuan pendidikan harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada tenaga pendidikan dan kependidikan dalam melakukan inovasi dalam menciptakan pendidikan di era digital. 

Dalam bahasa Inggris, kepala sekolah itu adalah Principal. Jika kata Principal dijabarkan satu-satu maka penjelasannya sebagai berikut:

  1. Profesional 

Melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan dan supervisi dengan percaya diri, tanggung jawab, integritas dan konsisten. Mengembangkan digitalisasi sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 standar nasional pendidikan. 

  1. Reliable

Menjadi seseorang yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh seluruh tim. Mengenal guru secara personal dan berusaha memahami pribadi mereka dapat mempererat hubungan kerjasama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik.

  1. Inspire

Mampu menggerakan seluruh komunitas pendidikan (guru, orang tua dan peserta didik). Aktif dan semangat melakukan sesuatu dan bertumbuh. Selalu melibatkan kerjasama tim dalam sebuah program sehingga guru merasa selalu menjadi bagian dalam menyelesaikan sebuah tantangan. 

  1. Noble

Menjadi pribadi yang patut diteladani dan memiliki integritas yang tinggi serta memberikan penghargaan terhadap pencapaian para guru dan peserta didik. Memberikan penghargaan atas capaian para guru akan berdampak besar dalam menciptakan komunitas pendidikan yang berkualitas, proaktif dan dinamis.

  1. Communicative

Mampu berkomunikasi dengan seluruh komunitas sekolah secara aktif dan terbuka tanpa melihat latar belakang mereka yang berbeda. Komunikasi bukan sekedar percakapan namun melibatkan keseluruhan diri yang tulus. Menjadi pendengar yang aktif merupakan kunci sebuah komunikasi. 

  1. Initiative

Berani mencoba atau mempelajari sebuah tantangan baru atau berbeda demi kemajuan pribadi dan menularkannya demi kemajuan bersama serta satuan pendidikan

  1. Passionate

Bersemangat dan mencintai panggilannya sebagai kepala sekolah. Rasa antusias yang tinggi dapat menular dan akan membangun motivasi tim untuk mencapai tujuan bersama.

  1. Adaptable

Mampu membaca atau memetakan kebutuhan dan melihat potensi serta kreatif melakukan inovasi yang sesuai dengan situasi dan keadaan. Berusaha mempertahankan sikap positif dalam setiap kondisi dan melihat setiap permasalahan menjadi sebuah tantangan. 

  1. Liberal

Terbuka terhadap perubahan dan menerima ide baru demi kemajuan satuan pendidikan. Memberikan kesempatan kepada setiap guru untuk mengungkapkan pendapat, ide dan saran bahkan memberi ruang untuk saling berbagi praktik baik satu sama lain. 

Semangat Guru Berinovasi Dalam Pembelajaran Ditengah Keterbatasan

Di topik keempat ini ada Ibu Lievyana Fiorentine Tulangow, S. Farm dari SMP Independent School, Minahasa Utara yang turut membagikan pengalamannya dalam mengajar ditengah keterbatasan. Ibu Lievyana Fiorentine Tulangow, S. Farm mengatakan bahwa pertama kali mengenal mengajar secara mode daring adalah pada Juli 2020 dimana pada saat itu beliau tidak memiliki pengalaman dalam mengajar secara online maupun menjadi peserta dalam kelas virtual dan itu menjadi hambatan utama bagi beliau. 

Setiap tahun SMP Independent School, Minahasa Utara memiliki program teacher, staff, service training setiap tahunnya dan selama pandemi, training ini berfokus pada penggunaan teknologi dalam mengajar. Sehingga hambatan yang pertama bisa dilalui dengan cara ini. 

Hambatan lain adalah siswa yang tidak memberikan atensi terhadap proses pembelajaran entah itu karena perhatian yang teralihkan, kurang percaya diri, siswa yang kurang paham hingga pemaparan yang kurang menarik.

Ibu Lievyana Fiorentine Tulangow, S. Farm pun mencari solusi untuk meningkatkan minat belajar diantaranya:

  1. Desain presentasi yang lebih menarik
  2. Membangun suasana kelas yang interaktif misalnya dengan menggunakan aplikasi
  3. Memberikan wadah bagi siswa untuk berkreasi 
  4. Mendorong siswa untuk bekerja sama
  5. Menjadikan siswa self-motivated learner

Hambatan ketiga yang dirasakan oleh Ibu Lievyana Fiorentine Tulangow, S. Farm saat mengajar secara virtual adalah kegiatan laboratorium yang sulit dilakukan. Sebagai guru mata pelajaran IPA, beliau lalu menyederhanakan eksperimen dikarenakan siswa tidak bisa ke laboratorium dan pembelajaran dilakukan secara online.

Hambatan keempat adalah masalah teknis. Di Minahasa utara, kadangkala terjadi masalah pemadaman sehingga berdampak pada kelancaran belajar mengajar secara virtual. Maka yang dilakukan oleh Ibu Lievyana Fiorentine Tulangow, S. Farm adalah menggunakan fitur schedule atau menjadwalkan di learning management system dimana mata pelajaran akan terupload secara otomatis.
Itulah pembahasan Strategi Penerapan dan Model Kepemimpinan Sekolah di Era Digital dari keempat narasumber. Semoga pembahasan mendalam ini bisa memberikan manfaat bagi Anda semua. Bagi Anda yang tertarik mengikuti Acer Smart School Award, Anda bisa melihat seperti apa keseruan program ini mulai dari video pembekalan dari para narasumber hingga video presentasi para finalis dengan mengunjungi website https://www.acersmartschool.id/ dan YouTube Acer Indonesia.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya