26 Mei 2021

Dari Pedagogik Hingga Sosial, Ini Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru Profesional

Di sekolah, guru memegang peranan penting dalam kesuksesan belajar seorang murid. Instruksi yang diberikan guru serta interaksi yang dibangun antara murid dan guru merupakan pondasi kesuksesan belajar mengajar. Oleh karena itu, menjadi seorang guru yang baik dibutuhkan pengetahuan yang luas dan keahlian yang beragam. Nah, bagi Anda yang ingin menjadi seorang guru yang berkualitas, dibutuhkan penguasaan atas kompetensi dasar seorang guru.

Dengan memiliki kompetensi guru, para pengajar maupun tenaga kependidikan akan siap menjadikan masa-masa sekolah sebagai pengalaman positif bagi siswa dan orang tua murid. Lantas, apa saja kompetensi guru yang harus dikuasai? 

Mengutip pasal 10 ayat 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru meliputi:

  • Kompetensi pedagogik
  • Kompetensi personal / kepribadian
  • Kompetensi profesional dan
  • Kompetensi sosial

Sekarang, mari kita ulas kompetensi tersebut satu per satu.

4 Kompetensi Guru

1. Kompetensi Pedagogik

Dalam pasal 28 ayat 3 butir a Standar Nasional Pendidikan, dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi ragam potensi yang dimilikinya.

Dengan menguasai kompetensi ini, guru dapat dengan mudah memahami kebutuhan, minat serta latar belakang masing-masing murid.

Mengapa kompetensi pedagogik sangat dibutuhkan? Alasannya karena guru pasti akan berhadapan dengan berbagai macam karakter murid, sehingga guru dapat memahami mengapa seorang murid dapat bersikap sesuai dengan yang diharapkan maupun bersikap tidak pantas dan menemukan tindakan yang tepat atas masing-masing karakter tersebut.

Aspek-aspek yang meliputi kompetensi pedagogik adalah:

  • Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 
  • Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik.
  • Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
  • Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
  • Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
  • Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
  • Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 
  • Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
  • Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Baca Juga: 8 Aplikasi Video Conference untuk Proses Belajar Interaktif

2. Kompetensi Personal

Guru yang memiliki kepribadian baik dapat menginspirasi murid untuk mengadopsi nilai-nilai positif. Kompetensi personal ini meliputi sifat-sifat seperti sabar, bersemangat, open minded, gigih, disiplin, jujur dan rendah hati.

Dengan memiliki kepribadian yang baik, guru akan mendapatkan keuntungan berupa rasa hormat dari para murid yang tentunya akan membantu kelancaran proses belajar mengajar dalam kelas.

Aspek-aspek yang meliputi kompetensi personal adalah:

  • Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
  • Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
  • Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
  • Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. 
  • Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

3. Kompetensi Profesional

kompetensi-guru-profesional

Kompetensi Profesional merupakan kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan.

Aspek-aspek yang meliputi kompetensi profesional adalah:

  • Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
  • Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
  • Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
  • Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

4. Kompetensi Sosial

Guru tidak dapat bekerja sendiri. Mereka membutuhkan individu lain untuk mengontrol murid. Oleh karenanya, guru harus memiliki kompetensi sosial.

Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat.

Aspek-aspek yang meliputi kompetensi sosial adalah:

  • Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
  • Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
  • Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
  • Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. 

Baca Juga: 6 Cara Membuat Video Pembelajaran yang Mudah

Cara Meningkatkan Kompetensi Guru

Kompetensi seorang guru tidak akan meningkat dengan sendirinya. Perlu ada upaya dari pribadi guru itu sendiri dan dukungan dari administrator sekolah untuk meningkatkan keahlian guru dalam mengajar. 

Informasi berikut ini merupakan tips praktis yang dapat diterapkan seorang guru hingga faktor-faktor strategis yang tentunya membutuhkan keterlibatan sekolah untuk membantu guru meningkatkan kompetensi profesinya.

Hal yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Kompetensi Guru

hal-yang-bisa-dilakukan-untuk-meningkatkan-kompetensi-guru

1. Mengikuti Organisasi Keguruan

Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan mengikuti organisasi keguruan, baik skala lokal maupun internasional. Selain memperluas koneksi, guru dapat mengakses lebih banyak workshop hingga konferensi untuk saling tukar pengalaman seputar mengajar.

2. Memperbanyak Bacaan

Salah satu tantangan profesi guru adalah keharusan untuk selalu update dengan literatur di tengah kesibukan kerja. Namun, mau tidak mau Anda harus tetap memperbanyak bacaan agar pengetahuan dan teknik mengajar relevan dengan perubahan zaman.

3. Mengikuti Webinar Pendidikan

Di era digital seperti sekarang, webinar adalah salah satu sumber penting untuk meningkatkan skill dan kapasitas guru. Ada banyak keuntungan mengikuti webinar atau seminar online bagi para guru, salah satunya adalah mengakses berbagai topik penting seputar kependidikan secara fleksibel.

Melalui webinar, Anda dapat mengikuti seminar dari mana saja dan kapan saja, selain itu Anda juga dapat memilih sendiri topik yang benar-benar sesuai dengan minat Anda.

Bagi Anda yang membutuhkan referensi, Anda dapat mengikuti webinar pendidikan yang rutin diselenggarakan oleh Acer. Dengan pilihan topik yang menarik, relevan dan menghadirkan narasumber yang kompeten, webinar satu ini layak untuk selalu Anda ikuti.

Hal yang Dapat Dilakukan Petinggi Sekolah / Kepala Sekolah

1. Evaluasi Kerja

Evaluasi merupakan aspek paling penting dalam meningkatkan kompetensi guru. Kepala sekolah harus rutin mengevaluasi dan mengamati kinerja para guru di sekolahnya. Dengan melakukan evaluasi rutin, kepala sekolah dapat menemukan kelemahan dan kebutuhan dari tiap-tiap guru dan membuat suatu rencana pengembangan kompetensi untuk masing-masing guru yang bekerja di sekolahnya.

2. Memberikan Saran 

Berikan daftar kelemahan yang ditemukan saat evaluasi. Tidak hanya itu, kepala sekolah juga harus memberikan masukan yang detail yang dapat dijadikan sebagai panduan guru untuk meningkatkan kompetensinya. 

Baca Juga: Cara Membuat Podcast & Manfaatnya untuk Materi Belajar

3. Sediakan Perangkat Kerja yang Memadai

Seorang guru membutuhkan perangkat kerja yang layak agar dapat bekerja dengan baik sekaligus meningkatkan kompetensinya. Sebagai pemimpin, kepala sekolah harus dapat menyediakan kebutuhan perangkat kerja tersebut.

Namun, kendala yang biasa muncul adalah persoalan anggaran. Biasanya, dana yang tersedia terbatas, sedangkan kebutuhan perangkat kerja harus memenuhi standar tertentu. Untungnya, di era digital seperti sekarang, ada perangkat kerja yang canggih namun dapat diakses dengan harga yang lebih ekonomis.

Solusi tersebut datang dari Chromebook Acer, perangkat laptop canggih berbasis Chrome OS yang dilengkapi dengan banyak sekali aplikasi penunjang proses belajar mengajar dari Google Chrome.

4. Ikut terlibat menyusun individual development plan

Individual Development Plan (IDP) merupakan sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi, mengorganisir dan merencanakan pengembangan kompetensi seorang guru. Dengan terlibat dalam IDP, pemimpin sekolah/ kepala sekolah dapat memberikan motivasi, ide yang inovatif dan sudut pandang lain kepada guru saat menyusun dan mengevaluasi rencana profesionalnya.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya