4 Oktober 2021

Hal yang Harus Disiapkan Guru dan Sekolah untuk Menyambut Generasi Alpha

Generasi baru kini tengah memasuki dunia pendidikan. Generasi ini disebut sebagai generasi Alpha, yakni mereka yang lahir di antara tahun 2010 dan tahun 2025. Sebagai anak-anak dari generasi milenial, sebagian besar dari generasi baru ini memang belum lahir. Namun, karena mereka adalah angkatan yang akan memenuhi institusi pendidikan kita, dunia pendidikan wajib mempersiapkan kedatangan mereka.

Oleh karena itu, sangat penting bagi sekolah, guru dan seluruh tenaga pendidik untuk memahami generasi alpha dengan mengetahui karakteristik, potensi dan kekurangan mereka. Sehingga, sekolah dan universitas dapat menyusun sistem dan metode pendidikan yang tepat bagi generasi masa depan ini.

Agar lebih jelas mengetahui generasi Alpha, berikut ini ulasan menarik mengenai karakteristik mereka yang harus diketahui setiap pendidik.

Baca Juga: Model Pembelajaran Jigsaw dan Keuntungan Menerapkannya

Karakteristik Generasi Alpha

Sebagai generasi yang kemampuan literasi teknologinya sangat tinggi, generasi Apha akan memiliki karakteristik spesifik. Mereka adalah generasi yang mampu sukses secara akademik melalui pembelajaran online, nyaman dengan koneksi virtual dan tidak terlalu membutuhkan interaksi fisik serta lahir dalam era Internet of Things (IoT). Agar lebih jelas, mari kita ulas satu per satu karakteristik khusus generasi Alpha.

  1. Terdidik dan Makmur

Mark McCrindle, seorang peneliti sosial yang juga penemu istilah generasi Alpha, memprediksi angkatan masa depan ini akan menjadi generasi yang paling terdidik. Menurut Mark, karakteristik menonjol lainnya adalah, secara global, generasi Alpha merupakan generasi paling makmur sepanjang zaman.

  1. Sangat Menguasai Teknologi

Generasi milenial mungkin menjadi generasi pertama yang bersentuhan dengan teknologi digital. Namun, generasi Alpha akan menjadi generasi yang terbiasa dengan integrasi teknologi dalam seluruh aspek kehidupan dalam skala yang sangat luas. Bahkan, dalam usia delapan tahun saja, generasi Alpha diprediksi dapat melampau keahlian orang tua di bidang teknologi. Mereka akan memahami dunia melalui VR, smartphone, e-reader dan teknologi IoT.

  1. Menggunakan AI untuk Belajar

Siri, Alexa, Google dan produk Artificial Technology (AI) lainnya akan sangat berperan dalam perkembangan akademik generasi ini. Mereka akan dengan mudahnya memahami sebuah teori atau rumus yang dijelaskan oleh AI.

  1. Menuntut Pembelajaran yang Sangat Personal 

Di masa depan, generasi akan lebih banyak bersentuhan dengan kecerdasan buatan dan robot ketimbang guru dan pengajar. Modul pembelajaran online yang dipersonalisasi untuk kebutuhan tiap-tiap siswa akan cocok dengan mereka dibandingkan ceramah  yang diberikan guru.

Baca Juga: Cara Memilih Sekolah Dasar Terbaik untuk Anak

  1. Tidak Terlalu Peduli dengan Gelar

Sebagai generasi yang memiliki kemampuan tinggi untuk memperoleh informasi dan mempelajari sesuatu, generasi Alpha diprediksi tidak akan terlalu peduli dengan gelar. Meski demikian, waktu yang mereka habiskan untuk belajar akan jauh lebih panjang dibandingkan semua generasi. Kondisi ini juga didukung oleh pasar tenaga kerja di masa depan yang lebih mempertimbangkan keahlian ketimbang gelar pendidikan formal.

  1. Innovation Minded dalam Memilih Produk

Generasi Alpha akan sangat mempertimbangkan kebaruan dalam hal inovasi ketika memilih sebuah produk. Generasi ini juga diprediksi tidak akan loyal pada sebuah brand atau jasa.

  1. Memilih Video Ketimbang Teks

Generasi ini akan lebih banyak berinteraksi dengan konten video dalam kehidupan sehari-hari. Keputusan-keputusan mereka juga akan dipengaruhi oleh video yang mereka tonton.

Apa yang Harus Disiapkan Sekolah?

Agar sekolah Anda tidak ketinggalan dan memiliki daya saing di masa depan, ada banyak persiapan dan perubahan yang harus dilakukan mulai saat ini. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Sekolah dan Guru Harus Berevolusi 

Untuk mengajar generasi tech native, guru di masa depan haruslah memiliki kompetensi di bidang teknologi digital. Untuk itu, sekolah harus mengakselerasi skill guru dengan mulai mengadopsi teknologi dalam proses belajar mengajar.

Infrastruktur pendidikan di sekolah pun harus disiapkan untuk menghadapi kebutuhan generasi Alpha terhadap metode belajar interaktif serta peralatan belajar yang canggih. Internet super cepat, layout kelas yang modern, pemanfaatan Learning Management System (LMS), penggunaan media media belajar digital seperti e-book, video interaktif hingga VR harus dimulai dari sekarang.

  • Adopsi Metode Pembelajaran yang Tepat

Sekolah diekspektasi untuk menyesuaikan kurikulum dan materi pembelajaran dengan kebutuhan masing-masing siswa atau personalized learning. Generasi Alpha, yang merupakan anak dari generasi yang telah mengalami disrupsi pandemi Covid-19, juga diprediksi cenderung memilih online learning dibandingkan sekolah tatap muka. Untuk itu, setiap sekolah harus mulai mengadopsi metode pembelajaran baru seperti hybrid learning maupun blended learning yang akan banyak dibutuhkan di masa depan.

Baca Juga: Menghilangkan Budaya Mencontek dengan Bantuan Teknologi Pendidikan

Transformasi Sekolah Anda dengan Mengikuti Acer Smart School Awards 

Jika sebagai guru atau kepala sekolah Anda berkeinginan mulai mengadopsi teknologi dalam proses pembelajaran, Acer Smart School Awards 2021 merupakan sarana tepat untuk memenuhi kebutuhan Anda.  Program ini adalah penghargaan berskala nasional yang diadakan untuk mengapresiasi sekolah dan pendidik di Indonesia yang sukses mendorong transformasi teknologi dalam aktivitas belajar mengajar. 

Penghargaan dengan total hadiah senilai lebih dari Rp 500 juta ini memiliki tiga kategori lomba yakni Smart School of The Year, Kepala Sekolah Inspiratif dan Guru Kreatif yang diperlombakan untuk semua tingkat pendidikan baik SD, SMP, SMA hingga SMK. 

Acer Smart School Awards 2021 merupakan penghargaan bergengsi yang didukung oleh Kemendikbud Ristek, Persatuan Guru Republik Indonesia, Penerbit Intan Pariwara, Microsoft, Intel, dan Jelajah Ilmu, solusi pengajaran komprehensif kelas dunia yang diadaptasi untuk kurikulum Indonesia.

Saat ini, para peserta yang sudah melakukan pendaftaran pada 12 Agustus hingga 14 September 2021 telah memasuki masa pembekalan untuk kemudian mengikuti pelatihan wajib yang berlangsung pada tanggal 16 September hingga 28 September 2021. 

Sejumlah profesor, para praktisi pendidikan dan ahli teknologi edukasi dari Acer akan menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut. Setelah mengikuti pelatihan, para peserta akan memasuki tahap penerapan gagasan, pembuatan dan pembaruan proposal pada bulan November.

Kemudian, proposal peserta akan masuk pada tahap penjurian pada tanggal 1 hingga 10 Desember 2021. Acer Smart School Awards 2021 akan ditutup pada 15 Desember 2021 melalui pengumuman pemenang.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya