6 Oktober 2021

Belajar dari suksesnya sistem pendidikan dasar dan menengah di Jepang untuk pendidikan di Indonesia.

Jepang diakui sebagai salah satu negara maju dengan kekuatan perekonomian terbesar di dunia. Menariknya, pencapaian tersebut diperoleh karena keberhasilan sistem pendidikan di Jepang mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Orang Jepang memang dikenal sebagai pekerja keras, disiplin tinggi, tepat waktu dan memiliki etos kerja.

Tingginya mutu manusia Jepang tidak lepas dari kesuksesan bangsa ini dalam meningkatkan dan mempertahankan kualitas pendidikan. Suksesnya pelaksanaan pendidikan di Jepang dapat kita lihat dari skor Program for International Student Assessment (PISA) Jepang yang selalu konsisten di level tinggi. 

Pada tahun 2015, dari 72 negara yang mengikuti program ini, Jepang berhasil menduduki urutan kedua dalam sains dan memperoleh posisi kelima dalam pelajaran matematika. Pada tahun 2018, peringkat Jepang memang mengalami penurunan yakni peringkat enam untuk matematika dan urutan kelima untuk sains. Meski demikian, skor Jepang dinilai masih tinggi.

Sistem Pendidikan di Jepang

Sama seperti Indonesia, sistem pendidikan Jepang menggunakan format 6-3-3-4 yakni enam tahun pendidikan dasar, tiga tahun pendidikan menengah, tiga tahun pendidikan menengah atas dan 4 tahun universitas. 

Pendidikan Jepang juga sangat memperhatikan kebutuhan anak. Sekolah bahkan menyediakan makan siang gratis untuk semua murid dan guru. Jepang juga menggratiskan biaya sekolah negeri sehingga orang tua bisa lebih fokus membiayai kebutuhan lain dari sang anak. 

Sekolah di Jepang juga mendidik para siswa untuk lebih bertanggungjawab terhadap masyarakat sejak dini. Oleh karenanya, sekolah-sekolah di Jepang tidak memiliki petugas kebersihan. Tanggungjawab kebersihan lingkungan sekolah mulai dari kelas, kantin hingga toilet pun dibebankan pada para murid secara berkelompok.

Baca Juga: Sistem Pendidikan di Indonesia, Perkembangan, Masalah dan Masa Depannya

8 Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Sistem pendidikan di Jepang

Berikut adalah sejumlah hal positif yang dapat kita pelajari dari sistem pendidikan di Jepang:

  1. Meratanya Kualitas Sekolah

Salah satu faktor yang membuat pendidikan di Jepang berkualitas adalah meratanya infrastruktur pendidikan di negeri ini. Sama seperti sekolah Finlandia yang juga dikenal karena pendidikannya yang bermutu, pemerintah Jepang memastikan semua sekolah di tiap daerah mendapatkan pendanaan dan dukungan yang sama.

  1. Otonomi Daerah untuk Menyusun Kurikulum

Jepang juga memberikan otonomi yang luas bagi tiap sekolah di daerah untuk menyusun kurikulum dan sistem penilaiannya sendiri. Dengan demikian, sekolah memiliki cara pandang yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya.

  1. Kompetisi yang Berat

Meskipun kualitas sekolah di Jepang cukup merata, para siswa tetap berlomba-lomba untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke sekolah maupun universitas favorit. Karena persaingannya tinggi, para siswa pada umumnya mengambil sekolah non formal sebagai pelajaran tambahan usai sekolah formal. Institusi penyelenggara pendidikan tambahan ini dinamai Yobiko.

Baca Juga: 3 Solusi Teknologi dari Acer untuk Mendukung Sekolah Tatap Muka Terbatas 

  1. Tingkat Kesejahteraan Guru Tinggi

Pendidikan yang berkualitas membutuhkan guru yang berkualitas. Untuk menjamin tingginya kualitas tenaga pendidik, Jepang menjamin kesejahteraan para guru. Sebagai contoh, guru bahasa Inggri di Jepang memiliki gaji sebesar US$ 2.250 hingga US$ 286.000 per bulan. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan gaji jenis pekerjaan lainnya.

Agar lebih fokus dan meringankan pekerjaannya, setiap guru yang mengajar di jenjang pendidikan SMP hanya fokus mengajar satu mata pelajaran saja.

  1. Sekolah Usia Dini

Secara mengejutkan, preschool alias sekolah usia dini ternyata memainkan peranan cukup penting bagi perjalanan akademik seorang anak di Jepang. Sebuah penelitian menyebutkan, murid yang mengikuti sekolah usia dini cenderung memiliki pencapaian akademik yang lebih baik di usia 15 tahun dibandingkan murid yang tidak. Lulusan sekolah usia dini ini juga mendapatkan jaminan untuk masuk sekolah favorit tanpa harus mengikuti ujian masuk. 

  1. Menerapkan Student Centered Learning

Sekolah di Jepang menerapkan sistem pendidikan yang menempatkan murid sebagai pusat pembelajaran. Murid juga dididik untuk belajar secara independen dan berperan aktif dalam perkembangan akademik teman-temanya. 

Sebagai contoh, dalam kebanyakan pelajaran matematika di Jepang, sebuah kelas akan dimulai dengan memecahkan soal yang diberikan guru di papan tulis. Guru akan meminta murid yang bisa mengerjakan soal untuk maju, kemudian akan mengawasi dan membantu murid jika diperlukan. 

Setelah soal berhasil dipecahkan, selanjutnya, guru akan memberikan soal kedua dan meminta murid lain untuk memecahkan soal tersebut. Namun, kali ini yang bertugas untuk mendampingi dan membantu murid kedua untuk menyelesaikan soal adalah murid pertama.

  1. Pendidikan Karakter Dahulu, Pengetahuan Kemudian

Salah satu alasan mengapa karakter manusia Jepang sangat unik dan khas adalah karena porsi pendidikan karakter di Jepang cukup besar. Bahkan, seorang siswa di Jepang tidak mengikuti ujian hingga usia siswa mencapai 10 tahun. Oleh karenanya, di tahun-tahun awal, pendidikan lebih difokuskan untuk membentuk karakter, mengajarkan sopan santun, menghormati orang lain, menjadi murah hati, empati bahkan diajarkan bersikap lembut terhadap hewan dan alam.

  1. Integrasi Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Jepang berhasil memanfaatkan teknologi untuk mentransformasikan pendidikannya. Tujuannya agar generasi Jepang siap menghadapi Society 5.0. Di Jepang,  ebook telah menggantikan buku cetak dan siswa dapat mengunduh buku pelajaran melalui website sekolah. Internet berkecepatan tinggi juga menjadi salah satu syarat utama yang harus ada di setiap sekolah. 

Sekolah juga tidak lagi membebankan tugas administrasi seperti membuat soal ujian dan melakukan penilaian. Untuk meringankan beban guru, pekerjaan administrasi disederhanakan dengan adopsi Learning Management System di setiap sekolah.  Jepang bahkan mulai memperkenalkan robot sebagai asisten guru.

Baca Juga: Gamifikasi Dalam Pendidikan, Keuntungan dan Contoh Penerapannya di Sekolah

Sekilas Mengenai Acer Smart School Awards 2021

Itulah sejumlah hal yang dapat kita petik dari suksesnya pendidikan dasar dan menengah di Jepang. Sebagai catatan penting, Jepang telah secara serius mengintegrasikan teknologi dalam dunia pendidikan. Upaya ini semata-mata dilakukan karena Jepang menyadari bahwa penggunaan teknologi dapat meningkatkan kualitas pendidikannya.

Nah, bagi guru atau kepala sekolah yang ingin sekolahnya mengadopsi teknologi dalam kegiatan belajar mengajar, Acer mengadakan Acer Smart School Awards 2021 yang sangat direkomendasikan untuk Anda ikuti. 

Penghargaan berskala nasional ini diadakan untuk mengapresiasi sekolah dan pendidik di Indonesia yang sukses mendorong transformasi teknologi dalam aktivitas belajar mengajar. Penghargaan dengan total hadiah senilai lebih dari Rp 500 juta ini memiliki tiga kategori lomba yakni Smart School of The Year, Kepala Sekolah Inspiratif dan Guru Kreatif yang diperlombakan untuk semua tingkat pendidikan baik SD, SMP, SMA hingga SMK. 

Nantinya, peserta akan mengikuti rangkaian acara berupa pelatihan dalam bentuk workshop hingga pendampingan dan implementasi transformasi yang digagas oleh peserta. Acer Smart School Awards 2021 merupakan penghargaan bergengsi yang didukung oleh Kemendikbud Ristek, Persatuan Guru Republik Indonesia, Penerbit Intan Pariwara, Microsoft, Intel, dan Jelajah Ilmu, solusi pengajaran komprehensif kelas dunia yang diadaptasi untuk kurikulum Indonesia.

Nah, tertarik mengikuti penghargaan ini? Ayo segera daftarkan diri dan sekolah Anda untuk mulai transformasi digital di sekolah Anda sekarang juga! 

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya