7 Oktober 2021

Rekomendasi Permainan Edukatif Anak SD untuk Ice Breaking di Kelas Online

Pandemi COVID-19 telah mengejutkan dunia. Ini kemudian juga menjadi masalah untuk hampir seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. 

Sebelumnya siswa dapat dengan leluasa pergi ke sekolah untuk menimba ilmu, namun pandemi membuat banyak sekolah di dunia ditutup guna mengurangi penyebaran COVID-19. Akibatnya, siswa tidak bisa pergi ke sekolah dan belajar di kelas dengan normal. 

Saat ini hampir seluruh sekolah di dunia melakukan pembelajaran dengan sistem jarak jauh yang dilakukan secara online dari rumah. Dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, siswa diharuskan untuk melakukan pembelajaran online dan panggilan video bersama guru agar tetap dapat mengikuti proses kelas selama di rumah. 

Namun, selama pelaksanaan sistem tersebut ditemukan sejumlah permasalahan yang mengganggu proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa permasalahan yang dialami siswa selama belajar online menurut U.S. News.

  1. Masalah Teknis

Masalah teknis merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi selama siswa belajar online. Ini karena banyaknya siswa, guru, dan pendamping siswa yang masih belum paham tentang bagaimana cara menggunakan alat pendukung pembelajaran jarak jauh.

Misalnya, cara penggunaan aplikasi panggilan video, cara mengakses kelas online, atau cara mengisi formulir online seperti Google Forms.

Selain itu, komputer yang tiba-tiba mati dan gangguan sinyal internet juga menjadi kendala yang paling umum terjadi selama pembelajaran online.

  1. Adanya Gangguan

Sebelum adanya pandemi, siswa terkadang menemui sejumlah gangguan yang mengalihkan pikiran mereka saat sedang belajar di kelas, seperti pensil yang patah penghapus yang terjatuh, atau bahkan teman sebaya yang tiba-tiba mengajak berbicara.

Namun ternyata, siswa menemukan lebih banyak gangguan ketika melaksanakan pembelajaran online. Ada berbagai hal yang dapat menjadi gangguan untuk siswa saat sedang belajar dari rumah.

Misalnya, orang rumah yang berlalu-lalang, televisi yang menyala, binatang peliharaan yang berkeliaran di sekitar siswa, dan masih banyak lagi. 

Hal ini kemudian membuat siswa menjadi kehilangan fokusnya saat sedang belajar online, bahkan beberapa siswa ada yang mengikuti kelas sambil melakukan kegiatan lainnya.

  1. Manajemen Waktu

Sebelum adanya pandemi, siswa umumnya akan bangun tidur di pagi hari, mandi, sarapan, dan pergi ke sekolah secara rutin. Di sekolah mereka juga akan melakukan pembelajaran sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Jadwal yang tetap dan konsisten membantu siswa untuk memiliki manajemen waktu yang baik. Namun, hal ini berubah sejak adanya pandemi COVID-19.

Siswa yang melakukan pembelajaran online dari rumah akan mulai bangun lebih siang daripada biasanya, beberapa dari mereka bahkan ada yang melewatkan mandi pagi dan sarapan. Terkadang mereka juga akan mengundur waktu untuk mengerjakan tugas dan melakukan aktivitas lainnya. 

Hal ini kemudian membuat siswa kesulitan untuk mengatur waktu belajar mereka di rumah. Akibatnya banyak tugas yang terbengkalai dan performa belajar mereka pun mulai menurun.

  1. Kurang Termotivasi

Ada banyak siswa yang masih merasa bingung dan belum bisa menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara online. Untuk sebagian siswa, sekolah dan kelas normal mungkin bisa menjadi sulit, namun itu lebih baik dibandingkan dengan mengikuti kelas online. 

Pasalnya, kelas normal memiliki suasana yang lebih hidup, di mana mereka dapat dengan mudah bertemu dengan teman-teman sebaya yang membuat mereka merasa lebih senang, dan tidak membuat mereka menjadi lebih mudah stres.

Pandemi dan kelas online membuat mereka menjadi lebih sulit untuk bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Sehingga membuat mereka menjadi kurang termotivasi untuk belajar.

Dalam hal ini, kelas online telah menghilangkan manfaat memiliki teman untuk bersosialisasi dan membuat siswa merasa terjebak sendirian tanpa apa-apa selain tugas.

Baca Juga: Transformasi Digital dan Perannya dalam Pendidikan di Indonesia

Manfaat Mengadakan Permainan Ice Breaking  

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, suasana kelas yang tidak hidup dapat menjadi salah satu permasalahan kelas online selama belajar dari rumah. Untuk itu, permainan di kelas yang mendidik dapat menjadi solusi untuk membantu siswa menjadi lebih termotivasi saat mengikuti kelas online.

Permainan yang dapat membantu menghidupkan suasana kelas ini sering disebut dengan nama ice breaking. Seperti namanya, permainan ini berfungsi untuk mencairkan suasana di kelas yang dirasa tegang atau membosankan.

Selain dapat membantu mencairkan suasana, permainan ice breaking yang juga dapat membantu mendidik siswa dan membuat kelas menjadi terasa lebih hidup serta menyenangkan. 

Berikut adalah manfaat permainan ice breaking untuk kelas online menurut Elearning Inside:

  1. Mengembangkan Keterampilan Tambahan

Pembelajaran di kelas, baik secara fisik maupun virtual, sering kali berfokus pada pengembangan linier. Padahal guru memiliki peranan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan khusus.

Umumnya guru hanya akan mengajarkan pengetahuan dan keterampilan berdasarkan kurikulum yang sudah ditetapkan saja, tetapi sebenarnya guru juga dapat mengenalkan dan mengajarkan keterampilan baru pada proses pembelajaran.

Salah satunya adalah melalui permainan di kelas yang mendidik, di mana permainan akan melibatkan siswa untuk belajar menetapkan tujuan, multi-tasking, meningkatkan keterampilan kognitif, dan masih banyak lagi.

  1. Mengatasi Ketakutan Akan Kegagalan

Beberapa siswa mungkin merasa sangat khawatir dengan ketakutan akan kegagalan yang dapat berdampak nyata pada pendidikan mereka. Melakukan permainan yang mendidik dapat membantu mereka belajar tentang harapan akan kegagalan. 

Biasanya orang-orang akan mengalami kegagalan saat melakukan permainan untuk pertama kali. Ini karena mereka masih belajar dan menyesuaikan diri dengan permainan tersebut.

Namun mereka akan dikondisikan untuk mengatasi tantangan dan menyesuaikan diri untuk upaya yang akan dilakukan selanjutnya.

Dengan begitu, siswa dapat belajar untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka dan mengatasi ketakutan akan kegagalan melalui permainan tersebut.

  1. Memberikan Hadiah Jangka Pendek

Guru tidak selalu memiliki waktu untuk memberikan ucapan selamat atau apresiasi kepada siswa untuk setiap hal baik yang mereka lakukan setiap harinya.

Permainan di kelas yang mendidik dapat menjadi salah satu cara bagi guru untuk memberikan hadiah jangka pendek atas keberhasilan yang mereka dapatkan. 

Apresiasi tersebut dapat memotivasi siswa untuk maju ke tahap berikutnya dengan sendirinya tanpa paksaan. Di sisi lain, siswa akan menjadi lebih antusias untuk belajar lebih banyak.

  1. Mengajarkan Kerja Sama dan Persaingan Sehat

Banyak siswa yang merasa tertekan oleh nilai. Siswa khawatir tentang bagaimana hasil dari nilai mereka, apakah itu baik atau tidak. Salah satu cara untuk mengatasi kekhawatiran tersebut adalah dengan melakukan pembelajaran melalui permainan edukatif. 

Permainan yang mendidik dapat membantu siswa melawan rasa takut akan kegagalan dan belajar bekerja sama untuk meraih kesuksesan.

Siswa yang berhasil dengan baik akan merasa bangga dengan hasil yang mereka miliki, sedangkan siswa yang belum mendapatkan hasil maksimal dapat menganggap permainan menjadi lebih menantang. Ini kemudian akan mengajarkan mereka tentang kerja sama dan persaingan sehat dalam permainan. 

Selain itu, siswa juga dapat berinteraksi dan berdiskusi satu sama lain untuk mendapatkan tip dan bimbingan terkait bagaimana cara meraih keberhasilan.

Baca Juga: Konsep Smart School dan Penerapannya di Indonesia

Jenis-Jenis Permainan di Kelas yang mendidik

Permainan dapat menjadi motivator hebat bagi siswa selama melakukan pembelajaran. Mereka dapat mendapatkan kesenangan dan mempelajari banyak hal dari sebuah permainan, khususnya bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). 

Berikut adalah beberapa jenis ice breaking untuk anak SD yang dapat dilakukan selama kelas online.

  1. Scavenger Hunt 

Scavenger hunt atau permainan berburu adalah permainan yang haruskan guru untuk menyusun daftar barang dan aktivitas yang dapat diselesaikan siswa pada waktu tertentu. 

Misalnya, mencari gelas favorit, barang kesayangan, alat tulis, atau barang-barang lainnya. Kemudian yang paling cepat menemukan barang yang ada di daftar akan mendapatkan poin.

Selain mencari barang-barang tertentu, guru juga dapat mencocokkan permainan dengan materi pembelajaran. 

Contohnya adalah pelajaran sains, guru dapat meminta siswa untuk melakukan eksperimen sederhana seperti memasukkan permen Mentos ke dalam minuman bersoda. 

  1. Virtual Pictionary

Virtual Pictionary merupakan permainan tebak kata yang dilakukan secara virtual. Permainan ini dilakukan dengan cara satu pemain mengilustrasikan sebuah kata, sementara rekan satu timnya mencoba untuk menebak.

Guru dan siswa dapat melakukan permainan ini dengan cara membagi siswa menjadi dua atau lebih tim, kemudian menggunakan fitur ilustrator yang ada di aplikasi panggilan atau konferensi video untuk menggambarkan kata.

  1. Virtual Trivia

Virtual trivia adalah permainan berupa kuis yang dilakukan secara virtual. Untuk melakukan permainan ini, guru dapat menyiapkan sejumlah pertanyaan dan jawaban yang bekaitan dengan pembelajaran.

Kemudian bagi kelas menjadi beberapa tim untuk menjawab pertanyaan paling banyak dengan cepat dan benar.  Permainan dapat menjadi salah satu cara menarik untuk memastikan apakah siswa memperhatikan kelas atau tidak, dan membuat mereka ingin belajar lebih banyak.

  1. Teka-teki Geografi

Teka-teki geografi merupakan permainan yang dilakukan untuk menguji seberapa banyak pengetahuan siswa tentang peta dunia. 

Cara memainkannya juga cukup mudah, guru hanya perlu mengirimkan atau menampilkan peta kosong kepada siswa. Kemudian bagi siswa ke dalam beberapa tim dan minta mereka untuk mengisi peta secepat mungkin. 

  1. Rantai Alfabet

Rantai alfabet adalah permainan yang dapat membantu memperluas kosakata yang dimiliki siswa. Untuk memainkan permainan ini guru perlu memilih kategori tertentu, kemudian minta siswa untuk menyebutkan kata-kata yang sesuai topik dengan syarat, mereka harus memilih kata yang dimulai dengan huruf terakhir kata sebelumnya.

Jika seorang siswa tidak dapat memikirkan kata lain, maka siswa tersebut harus keluar, dan siswa terakhir yang bertahan akan menang.

Baca Juga: Bagaimana Solusi Ekosistem Pendidikan untuk Generasi Masa Depan?

Mengadakan Kuis Menggunakan Ebook Jelajah Ilmu

Salah satu cara meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran online adalah dengan mengintegrasikan teknologi edukasi terbaik dalam ruang kelas. Bagi Anda yang ingin mengadopsi teknologi dalam pembelajaran sehari-hari, Jelajah Ilmu dapat menjadi solusi terbaik.

Untuk kebutuhan kuis misalnya, guru dapat memanfaatkan fitur ebook Jelajah Ilmu. Sebab, selain dapat digunakan sebagai konten atau materi pembelajaran, guru dapat memanfaatkan buku digital tersebut untuk membuat lembar ujian atau kuis langsung dari buku-buku yang ada. Menariknya, lembar ujian tersebut sudah mampu melakukan swa nilai/self grading sehingga murid bisa langsung mendapatkan hasil dari kuis yang diberikan.

Nah, bagi Anda yang belum familiar, Jelajah Ilmu merupakan sebuah solusi teknologi pembelajaran digital berstandar internasional yang telah disesuaikan dengan kurikulum Indonesia.

Di dalam Jelajah Ilmu, guru dan murid dapat mengakses materi pengajaran harian, bank soal, rencana pelaksanaan pembelajaran dan buku digital dari penerbit bersertifikasi yang telah diatur dengan baik untuk membantu guru dan sekolah dalam memajukan pembelajaran yang lebih kreatif, berkualitas serta membantu murid dalam proses belajar mandiri. 

Jelajah Ilmu juga memberi keleluasaan kepada kepala sekolah dalam memantau seluruh kegiatan akademik sekolah seperti melihat laporan kelas secara kolektif, melihat perkembangan murid secara individu dan kegiatan yang dilakukan guru di dalam kelas. Bagi orang tua murid, Jelajah Ilmu memberi akses langsung untuk meninjau hasil belajar anak di sekolah, tugas yang diberikan guru serta tanggapan guru terhadap kemajuan belajar anak.

Dengan kata lain, fungsi ebook dari Jelajah Ilmu tidak hanya memberikan kemudahan kepada guru, murid, kepala sekolah, dan orang tua dalam proses pembelajaran era baru melainkan meningkatkan pengalaman akademis baik secara online, tatap muka maupun hybrid. Ayo hubungi Jelajah Ilmu sekarang dan bergabung dengan deretan sekolah terbaik lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah Anda.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya