10 September 2021

Mempersiapkan Pendidikan di Era Society 5.0

Society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0 seperti Internet on Things (internet untuk segala sesuatu), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. 

Saat ini pendidikan Indonesia memasuki era 4.0 yaitu online learning yang menggunakan internet sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik. Apalagi semenjak adanya pandemi dan pemberlakuan school from home, membuat para pendidik, peserta didik, serta orang tua hidup berdampingan dengan teknologi seperti laptop dan internet.

Tanpa kita sadari, pendidikan pun saat ini tengah beranjak memasuki era society 5.0, di mana internet bukan hanya sebagai informasi melainkan untuk menjalani kehidupan, sebuah era di mana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri dan perkembangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi pada kemudian hari.

Menurut Dwi Nurani, S.KM, M.Si, Analis Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Direktorat Sekolah Dasar, dalam menghadapi pendidikan era society 5.0 ada dua hal yang harus dilakukan yaitu adaptasi dan kompetensi. Selain itu juga diperlukan kecakapan hidup yang dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration) yang diharapkan pendidik bisa menjadi pribadi yang kreatif, mampu mengajar, mendidik, menginspirasi serta menjadi suri teladan.

Baca juga: Tantangan dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia

Mempersiapkan Pendidik Menghadapi Era Society 5.0

Sebagai pendidik di era society 5.0, para pendidik harus memiliki keterampilan di bidang digital dan berpikir kreatif.  Menurut Zulfikar Alimuddin, Director of Hafecs (Highly Functioning Education Consulting Services) menilai di era society 5.0 pendidik dituntut untuk lebih inovatif dan dinamis dalam mengajar di kelas. 

Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0 diantaranya Internet of Things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh pelajar.

Pengembangan kurikulum juga merupakan salah satu hal yang mampu mengarahkan dan membentuk karakter peserta didik agar siap menghadapi era society 5.0. Untuk memastikan kurikulum berjalan secara optimal, pendidik harus memiliki lima kompetensi penting yaitu educational competence, competence for technological commercialization, competence in globalization, competence in future strategies, serta counselor competence. Pendidik juga perlu memiliki sikap yang bersahabat dengan teknologi, kolaboratif, kreatif, mengambil risiko, memiliki selera humor yang baik, serta mengajar secara menyeluruh (holistik).

Jika dunia pendidikan tidak dipersiapkan dan mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat, maka pendidikan di Indonesia akan sangat tertinggal jauh. Tenaga pendidik di era society 5.0 ini harus menjadi penggerak yang mengutamakan peserta didik, inisiatif untuk melakukan perubahan terutama untuk peserta didik, mengambil tindakan tanpa ada yang menyuruh, dan terus berinovasi serta keberpihakan kepada peserta didik.

Tentunya kesiapan pendidik dalam menghadapi era society 5.0 ini membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah, supaya di masa yang akan datang para pendidik bisa menghasilkan kualitas pendidikan yang unggul. Hal ini juga yang telah dilakukan Acer for Education dengan menghadirkan ACER SMART SCHOOL AWARDS 2021, yaitu penghargaan berskala nasional kepada sekolah yang siap menerapkan teknologi digital di sekolah. Penghargaan ini terbuka untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK dengan total hadiah lebih dari Rp500 juta. Daftarkan sekolah Anda di sekarang melalui acerforeducation.id/schoolawards

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya