9 Desember 2021

Solusi Jelajah Ilmu Agar Komunikasi Guru dan Orang Tua Berjalan Lancar

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan akademik seorang siswa. Berbagai penelitian mengungkapkan, siswa dengan orang tua yang terlibat dalam kegiatan belajarnya cenderung mendapatkan nilai yang lebih tinggi, lulus SMA dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, memiliki rasa percaya diri dan motivasi ketika belajar di kelas, dan memiliki perilaku yang baik di sekolah.

Salah satu bentuk keterlibatan orang tua dalam proses belajar adalah dengan melakukan komunikasi rutin baik dengan guru maupun sekolah. Melalui komunikasi rutin, ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh guru dan orang tua seperti:

  • Guru dapat memberikan nasehat pada orang tua mengenai banyak hal.
  • Komunikasi dapat meminimalisir miskomunikasi dan mispersepsi.
  • Guru mendapatkan informasi mengenai anak didik yang tidak diketahuinya.
  • Orang tua lebih mengetahui perkembangan akademik anaknya.
  • Keduanya dapat memberi perspektif yang dapat memperkaya pengalaman belajar anak didik.
  • Guru dan orang tua dapat menyamakan perspektif dan menentukan tujuan pembelajaran secara bersama.

Baca Juga: Seperti Apa Tren Teknologi Pendidikan di Tahun 2022?

Komunikasi di Era Pandemi

Sebuah komunikasi dapat dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan guru sebagai komunikator dapat didengar, dipahami, diterima dan menghasilkan tanggapan dari komunikan yang dalam hal ini adalah orang tua murid.

Agar komunikasi dapat diterima dengan baik, secara teori guru harus memperhatikan elemen-elemen penting dalam berkomunikasi seperti seperti elemen verbal (kata-kata harus sederhana dan jelas), elemen vokal (volume suara, kecepatan berbicara, intonasi) dan elemen visual (kontak mata, ekspresi wajah, gestur). Penelitian menunjukan, dari berbagai elemen tersebut, elemen visual sangat menentukan tersampaikannya sebuah pesan dari komunikator pada komunikan.

Menariknya, meski di era pembatasan sosial pertemuan tatap muka rutin yang biasa digelar antara sekolah, guru dan orang tua murid tidak dapat berlangsung seperti masa sebelumnya, komunikasi justru berlangsung dengan lebih intens. Terlebih, sejak awal pandemi sekolah memang mendelegasikan tugas bimbingan belajar siswa pada orang tua murid.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim sebagaimana dikutip dari detik.com pada 14 Oktober 2020. Ramli mengatakan, komunikasi intensif tersebut tercermin dari banyaknya grup WhatsApp antara guru dan orang tua. Bahkan, hampir setiap sekolah saat ini telah memiliki grup yang di dalamnya berisi murid, guru dan orang tua. 

Baca Juga: Learning Loss Akibat Pandemi Sangat Merugikan Siswa, Apa yang Harus Dilakukan Guru?

Cara Meningkatkan Kualitas Komunikasi Guru dan Orang Tua

Komunikasi dikatakan berjalan efektif jika pesan bisa tersampaikan dengan baik, terdapat ruang untuk umpan balik (feedback), dan ada saling kesepahaman di antara pihak yang berkomunikasi. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan guru dan orang tua untuk membuat komunikasi berjalan efektif. Misalnya dengan berkomunikasi secara berkelanjutan, membangun rasa hormat di antara kedua belah pihak hingga menggunakan tools yang tepat.

Baca penjelasan selengkapnya:

  1. Komunikasi Berkelanjutan

Komunikasi antar orang tua dan guru/sekolah tidak perlu berlangsung secara terus menerus. Mengingat kesibukan yang dimiliki guru dan orang tua, komunikasi yang terlalu sering juga akan menimbulkan gangguan. Berkomunikasilah secara rutin sehingga orang tua akan lebih terbiasa dan tidak panik ketika mendapatkan pesan dari guru/ sekolah.

  1. Saling Menghormati Satu Sama Lain

Dasar dari komunikasi yang baik adalah rasa saling menghormati dan menghargai status dan profesi masing-masing. Orang tua harus menghargai profesi guru sebagai pendidik, begitu juga sebaliknya. Saat berkomunikasi, buat orang tua murid merasa dihargai. Bagaimanapun masing-masing di antara pihak yang berkomunikasi, baik orang tua maupun guru, telah meluangkan waktu di sela kesibukan untuk saling berkomunikasi. Agar tercipta rasa saling menghormati, cobalah bersikap hangat saat berkomunikasi.

Entah itu ketika berkomunikasi melalui email, chat ataupun secara tatap muka. Sebab komunikasi yang bersahabat akan cenderung berhasil. Dasar dari komunikasi yang efektif adalah rasa percaya. Penting bagi orang tua untuk percaya pada guru dari anaknya. Untuk membangun rasa saling percaya, pastikan jika informasi apapun terkait anak didik harus bersifat rahasia dan dijaga kerahasiaannya oleh guru.

  1. Gunakan Tools yang Tepat

Di era digital seperti sekarang, penggunaan perangkat yang tepat dapat membuat komunikasi berjalan lebih efektif. Seperti disinggung sekilas sebelumnya, kebanyakan guru dan orang tua mengandalkan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram sebagai media komunikasi. Mereka membuat grup atau channel yang di dalamnya berisi orang tua, guru dan murid.

Namun, komunikasi melalui aplikasi pesan instan memiliki sejumlah kelemahan di mana pesan yang masuk dalam grup sulit terkontrol. Alasannya karena satu grup digunakan sebagai media komunikasi untuk seluruh kebutuhan, mulai dari mengumumkan jadwal pelajaran, pengumuman tentang tugas, ujian, link bahan pelajaran dan lain sebagainya. Sehingga, seringkali orang tua melewatkan pesan penting yang dikirimkan guru di grup tersebut.

Baca Juga: Apakah Homeschooling akan Menjadi Masa Depan Pendidikan Pasca-Pandemi?

Jelajah Ilmu Sebagai Solusi Komunikasi Orang Tua dan Sekolah

Bagi sekolah yang ingin mengadopsi teknologi untuk melancarkan komunikasi antar pemangku kepentingan seperti kepala sekolah/kepala yayasan, guru, murid dan orang tua, Jelajah Ilmu dapat menjadi solusi terbaik.

Jelajah Ilmu, yang dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan, membuat guru/sekolah dapat berkomunikasi tidak saja dengan siswa, tetapi juga dengan orang tua siswa tanpa harus menggunakan aplikasi seperti WhatsApp dan telegram. Komunikasi pun bisa berlangsung secara dua arah.

Melalui fitur Chat, misalnya, guru dapat melakukan percakapan teks dengan siswa, baik secara individu maupun keseluruhan kelas. Sedangkan menggunakan fitur pengumuman, guru dapat mengirimkan pengumuman penting kepada orang tua murid sehingga pesan dapat dipastikan 

Melalui Jelajah Ilmu, orang tua juga bisa berkomunikasi langsung secara proaktif tanpa harus menunggu awal atau akhir semester untuk berdiskusi ataupun bertanya mengenai perkembangan akademik anak.

Bukan hanya platform komunikasi, Jelajah Ilmu merupakan sebuah solusi untuk mengintegrasikan sistem pembelajaran digital berstandar internasional ke dalam kurikulum Indonesia. 

Di dalam Jelajah Ilmu terdapat berbagai macam fitur lain yang tidak saja dapat memudahkan pekerjaan guru, kepala sekolah dan murid, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara umum.

Fasilitas tersebut antara lain materi pengajaran harian, bank soal, rencana pelaksanaan pembelajaran hingga buku digital dari penerbit bersertifikasi yang telah diatur untuk membantu guru dan sekolah membuat pembelajaran lebih kreatif, berkualitas serta membantu murid dalam proses belajar mandiri. 

Selain itu, Jelajah Ilmu menyediakan fitur-fitur yang dapat memberi keleluasaan kepada kepala sekolah dalam memantau seluruh kegiatan akademik di sekolah seperti melihat laporan kelas secara kolektif dan melihat perkembangan murid secara individu dan kegiatan yang dilakukan guru di dalam kelas. 

Bagi orang tua, fitur Jelajah Ilmu juga memberi kenyamanan dalam meninjau hasil belajar anak di sekolah, aktivitas atau kegiatan anak di sekolah, serta meninjau tugas anak dan tanggapan dari guru. Jelajah Ilmu tidak hanya memberikan kemudahan kepada guru, murid, kepala sekolah, dan orang tua dalam proses pembelajaran era baru melainkan dapat meningkatkan pengalaman akademis baik secara online, tatap muka maupun hybrid.
Nah, demikianlah penjelasan sekilas mengenai Jelajah Ilmu. Bagi Anda yang ingin mengintegrasikan Jelajah Ilmu dalam pelaksanaan belajar mengajar di sekolah, hubungi Jelajah Ilmu sekarang juga dan bergabunglah dengan sekolah-sekolah terbaik di dunia untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui integrasi teknologi.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya