9 Juni 2021

Cerita Sukses penerapan Hybrid Learning di Finlandia

Finlandia merupakan salah satu negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia. Tidak heran jika para siswa sekolah di Finlandia memiliki kemampuan literasi, matematika dan science terbaik di dunia. Salah satu kesuksesannya adalah menerapkan metode hybrid learning.

Selain kualitas guru di sekolah-sekolah Finlandia merupakan salah satu yang terbaik di dunia, infrastruktur dan sistem pendidikan di negara berpenduduk 5 juta jiwa ini juga sudah sangat mapan. Tidak heran, ketika pandemi Covid-19 merebak di Eropa, seluruh sekolah di Finlandia berhasil melaksanakan sistem pembelajaran daring tanpa kendala berarti.

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, salah satu metode mengajar yang menjadi pilihan sekolah dan guru di Finlandia adalah metode hybrid learning. Lantas, bagaimana sekolah di Finlandia menerapkan metode ini dan apa saja hal yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi pelaksanaan pendidikan di Indonesia? Sebelum mulai membahasnya, ada baiknya kita ulas sedikit mengenai metode hybrid learning dan keuntungan menerapkan metode ini bagi guru, murid dan sekolah.

Baca Juga: Pengertian Multimedia Pembelajaran, Manfaat & Contohnya

Model Pembelajaran Hybrid Learning

Hybrid learning adalah metode belajar yang menggabungkan kelas tatap muka dan kelas daring yang mana dua kelompok siswa, baik yang belajar secara virtual melalui video konferensi maupun tatap muka, hadir di suatu kelas dalam waktu bersamaan. 

Dalam hybrid learning, murid yang tidak hadir secara tatap muka dapat terlibat dalam kegiatan belajar, baik melalui diskusi online maupun belajar secara mandiri. Melalui penerapan metode hybrid di sejumlah sekolah di dalam dan luar negeri, ada kelebihan dan kekurangan dari metode ini. Berikut adalah sejumlah kelebihan dan manfaat penerapan hybrid learning di sekolah:

Keuntungan Hybrid Learning

  1. Fleksibel

Metode hybrid menawarkan fleksibilitas jika dibandingkan dengan metode belajar konvensional. Murid dapat belajar kapan saja dan di mana saja melalui materi digital yang diberikan guru.

  1. Cocok untuk Berbagai Tipe Murid

Metode hybrid learning tidak hanya menguntungkan murid tipe auditori, karena dapat mengulang pelajaran dengan memutar ulang rekaman kelas, tetapi juga tipe visual yang lebih berkembang dengan melihat presentasi dan video interaktif yang diberikan guru.

  1. Tidak Menghilangkan Metode Konvensional


Ada banyak alasan mengapa pemerintah kembali membuka sekolah. Salah satunya adalah karena murid lebih banyak diuntungkan dari kelas tatap muka seperti lebih minim stres dan lebih fokus. Dengan metode hybrid, sisi interaksi sosial yang hilang dalam pembelajaran daring dapat dikembalikan.

Kekurangan Hybrid Learning

  1. Membutuhkan Kemampuan Manajemen Waktu yang Kuat

Metode hybrid memang dapat mengasah kemampuan murid untuk berdisiplin, mengatur skala prioritas dan mengatur waktu. Namun, murid yang lemah pada area ini akan sulit untuk sukses.

  1. Mensyaratkan Penggunaan Teknologi

Agar metode hybrid learning dapat berjalan sukses, dibutuhkan teknologi yang mendukung. Tidak hanya device canggih dengan spesifikasi yang disyaratkan tetapi juga aplikasi/software pendidikan yang berkualitas.

Selain membutuhkan anggaran, menemukan teknologi yang tepat juga tidak mudah apalagi jika guru tidak memiliki pengetahuan mumpuni di bidang teknologi pendidikan.

  1. Murid Kurang Aktif dalam Pembelajaran

Jika sistem pembelajaran hybrid yang diadopsi tidak matang, serta guru tidak memiliki kemampuan dan pengalaman menggunakan metode ini, akibat yang bisa muncul adalah tidak aktifnya murid dalam pembelajaran. Murid akan cenderung pasif dan tidak fokus selama proses belajar di kelas berlangsung.

Baca Juga: 7 Cara Mengajar yang Baik, Efektif untuk Siswa SD Hingga SMA

Cerita Sukses Penerapan Hybrid Learning di Finlandia

Finlandia menjadi salah satu negara di dunia yang sukses menerapkan hybrid learning selama pandemi Covid 19. Cerita sukses Finlandia tak lepas dari kurikulum pendidikan di negara tersebut yang memang menekankan pentingnya penggunaan materi pembelajaran digital dan perangkat teknologi pada semua mata pelajaran sekolah.

Bahkan, jauh sebelum pandemi memaksa semua sekolah di dunia mengadakan pembelajaran daring, guru dan murid sekolah di Finlandia sudah akrab dengan penggunaan tablet, laptop, aplikasi belajar mengajar dan materi pembelajaran digital. Kompetensi guru terhadap teknologi belajar pun sangat tinggi. Begitu juga dengan para murid yang sudah sangat terbiasa menggunakan perangkat dan mengkonsumsi materi belajar digital.

Hasilnya, ketika pemerintah memutuskan untuk menutup semua sekolah di Finlandia, proses belajar mengajar yang sepenuhnya online tidak membuat guru dan murid kesulitan untuk beradaptasi. Daya serap murid terhadap pelajaran sangat bagus dan nilai serta target yang ditetapkan oleh sekolah tetap tercapai.

Finlandia memang memiliki banyak kisah yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi sekolah-sekolah di Indonesia yang sedang menjalankan metode hybrid learning. Salah satunya datang dari Turun Normaalikoulu, sebuah sekolah yang terletak di Varissuo, Finlandia. 

Setidaknya ada 5 tantangan yang dihadapi murid-murid ketika sekolah Turun Normaalikoulu melangsungkan pembelajaran hybrid:

  • Kolaborasi antar siswa yang berubah, dari tatap muka ke kolaborasi daring.
  • Harus lebih konsentrasi saat mengerjakan ujian dari rumah.
  • Kualitas siaran saat guru mengajar melalui saluran daring.
  • Software maupun aplikasi belajar berspesifikasi tinggi.
  • Murid sering berpindah tempat belajar

Peran Acer dalam Pelaksanaan Hybrid Learning di Finlandia

Seperti yang sudah dibahas sekilas di atas, teknologi merupakan salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan hybrid learning. Namun, guru dan murid di sekolah Turun Normaalikoulu berhasil membuat pelaksanaan metode ini menjadi mudah dan sederhana dengan dukungan laptop Acer TravelMate Spin B311.

Laptop Acer TravelMate Spin B311 mendukung murid lebih mudah dalam mengerjakan tugas-tugas belajar yang kompleks seperti tugas makalah dan tugas-tugas matematika. Selain itu, laptop Acer TravelMate Spin B311 yang dilengkapi chipset prosesor buatan Intel membuat performanya tangguh saat harus menjalankan aplikasi-aplikasi belajar online yang berat, bahkan ketika bermain game sekalipun.

Kolaborasi online pun bukan lagi jadi masalah karena Acer TravelMate Spin B311 sangat kompatibel dalam menjalankan aplikasi kolaborasi seperti Microsoft Teams. 

Terakhir, kamera laptop Acer TravelMate Spin B311 yang berkualitas memegang peranan penting ketika murid harus mengikuti jalannya kelas dari rumah. Berkat kualitas kamera yang jernih dan tajam, murid serasa ikut belajar bersama temannya yang lain.
Nah, itulah pelajaran yang dapat Anda petik dari pelaksanaan hybrid learning di sekolah Turun Normaalikoulu yang ada di Finlandia. Bagi guru yang berencana melengkapi perangkat sekolah atau orang tua murid yang ingin memberikan perlengkapan belajar untuk anak, pastikan device untuk belajar yang Anda berikan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran daring.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya