29 November 2021

Back to School! Ini Sejumlah Teknologi yang Dapat Membantu Sekolah Memerangi Covid

Kementerian Dalam Negeri baru saja menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Semarang, Surabaya, Tangerang dan Bogor. Kebijakan Ini tertuang dalam Inmendagri Nomor 57 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 COVID-19 di Jawa dan Bali. Turunnya level PPKM turut mengubah kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang kini memperbolehkan sekolah umum melaksanakan PTM dengan kapasitas 50%.

Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi murid, guru dan orang tua. Sebab, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diberlakukan sejak pandemi Covid 19 merebak dinilai kurang efektif. Selain kualitas belajar-mengajar yang menurun, kesehatan mental murid juga terdampak mengingat minimnya interaksi sosial selama PJJ.

Meski demikian, sekolah, guru, murid dan orang tua dituntut untuk tetap waspada. Meski kasus aktif Covid 19 turun secara drastis, sekolah bisa saja menjadi klaster Covid 19 apabila protokol kesehatan tidak dijalankan dengan disiplin.

Baca Juga: Keuntungan Menggunakan Aplikasi Pembuat Soal di Era Pembelajaran Online

Belajar dari Kasus di Negara Lain

Bagi sekolah-sekolah di Indonesia yang akan meningkatkan kapasitas, ada baiknya melihat bagaimana pelaksanaan PTT negara lain. Inggris merupakan salah satu negara yang dapat dijadikan sebagai acuan. Sebagai negara yang membuka sekolah dengan kapasitas penuh sejak awal tahun 2021, kasus covid 19 di kalangan pelajar Inggris mengalami kenaikan signifikan. 

Berdasarkan data yang dirilis pada 30 September 2021, sebanyak 204.000 siswa sekolah atau sekitar 2,5% siswa sekolah negeri di inggris absen sekolah karena terjangkit Covid 19. Hal serupa juga terjadi di Amerika Serikat. Berdasarkan data yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat kasus aktif di kalangan anak usia 0-17 tahun meningkat dari 0.31% per 100.000 menjadi 0.41 per 100.000.

Data yang sama juga menekankan bahwa tingginya kenaikan kasus berasal dari sekolah yang tidak menerapkan kebijakan ketat dalam hal pemakaian masker dan physical distancing. Nah, dari kenaikan kasus di dua negara tersebut, ada sejumlah pelajaran menarik yang wajib masuk dalam mitigasi penyebaran Covid 19 di sekolah-sekolah Indonesia, yakni:

  1. Pemakaian Masker

Pemakaian masker merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah penyebaran Covid 19. Namun, kewajiban mengenakan masker di lingkungan sekolah justru dihapus di Inggris. Hal inilah yang memicu tingginya penyebaran virus di kalangan siswa. 

CDC Amerika Serikat juga merilis data yang menyimpulkan, sekolah yang tidak menerapkan kewajiban masker dalam ruang kelas memiliki tingkat penyebaran virus tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan sekolah yang ketat menerapkan kebijakan pemakaian masker di ruangan.

Baca Juga: Peran Fasilitas TIK Sekolah Terhadap Kualitas Pendidikan di Sekolah

  1. Vaksinasi Anak Sekolah

Pemberian vaksin pada siswa sekolah merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran virus di sekolah. Indonesia sendiri sudah mulai melakukan vaksin pada remaja berusia 12-18 tahun sejak Juli 2021.

  1. Penggunaan Teknologi Kesehatan dalam Kelas

Pemerintah Inggris memutuskan untuk memasang sistem pemantau kualitas udara di setiap kelas di semua sekolah. Alat ini berfungsi sebagai alarm bagi guru untuk segera bertindak ketika kondisi ventilasi udara buruk dan menjamin bahwa sirkulasi udara dalam kelas berjalan dengan baik. 

Sedangkan di Wales, pemerintah menganggarkan setidaknya 6 juta poundsterling untuk menyediakan teknologi pembersih udara. Pembersih udara dengan penggunaan filter HEPA diketahui efektif untuk menghilangkan aerosol (partikel kecil yang ada di udara) baik berbentuk padat maupun cair yang kerap menjadi media bagi virus untuk berpindah tempat.

Sedangkan sejumlah sekolah swasta di Kota Bradford, Inggris, melakukan upaya preventif lain melalui penggunaan Ultraviolet Germicidal Irradiation (UGVI) yang menggunakan teknologi sinar UV untuk mematikan bakteri dan virus di udara.

  1. Memperbaiki Kualitas Ventilasi

Melakukan renovasi bangunan kelas untuk menambah ventilasi alami melalui jendela dan lubang udara lainnya. Jika cara ini tidak dimungkinkan, sekolah bisa mempertimbangkan untuk melakukan aktivitas belajar di luar ruang kelas (outdoor). Dua masukan penting ini diberikan oleh sejumlah doktor dan profesor di University of Octago untuk dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan di sekolah-sekolah di New Zealand.

Baca Juga: Cara Membuat Profil Sekolah untuk Keperluan Promosi dan Contohnya

Solusi Teknologi Kesehatan dari Acer Agar Bisa Kembali ke Sekolah dengan Aman

Selain fokus meningkatkan kualitas pendidikan melalui inovasi teknologi, Acer juga menawarkan sejumlah solusi di bidang kesehatan yang dapat diadopsi oleh lembaga pendidikan. 

Melalui produk-produk Acer, sekolah dapat menyediakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi berlangsungnya pembelajaran tatap muka. Berikut adalah  rekomendasi produk dan ulasannya.

  • Acer Heatfinder


Ini merupakan produk deteksi suhu tubuh otomatis yang dapat dioperasikan secara contactless. Alat ini mampu mendeteksi suhu tubuh dalam jarak 100 cm hingga 200 cm. Acer Heatfinder cocok ditempatkan di luar kelas untuk membantu melakukan screening kesehatan bagi siswa yang akan masuk ke lingkungan sekoah. 


Kelebihan lain alat ini adalah kemampuannya untuk mengukur suhu tubuh beberapa orang sekaligus, bahkan dalam kondisi objek bergerak sekalipun. Selain itu, Acer Heatfinder dapat memberikan peringatan otomatis ketika objek memiliki suhu tubuh di atas ambang normal.

Dengan Teknologi kesehatan pendeteksi suhu tubuh yang dilengkapi software T-Guard ini, sekolah dapat mendeteksi adanya kejadian dan melakukan prediksi akan risiko lebih cepat, mudah, dan akurat. Berikut ini sejumlah keuntungan menggunakan Acer Heatfinder:

  • Mudah digunakan dengan proses instalasi yang mudah, cepat, dan efektif.
  • Menggunakan fitur continue tracking, yang memungkinkan alat merekam selama seseorang berjalan dan suhu akan terus terdeteksi.
  • Dapat dilihat secara visual dan thermal.
  • Hasil pengukuran suhu tubuh dapat disimpan dan ditayangkan kembali untuk analisis lanjutan bila diperlukan.

Acer Pure Cool

Acer Pure Cool merupakan 2-in-1 air circulator yang juga berfungsi sebagai pemurni udara (air purifier). Alat ini dirilis oleh AcerPure Inc yang merupakan unit bisnis terbaru dari Acer yang fokus kepada perangkat teknologi kesehatan. 

AcerPure efektif bekerja untuk ruangan dengan luas 30 meter persegi (m2), yang dapat ditingkatkan menjadi AcerPure Pro dengan kemampuan menangani ruangan seluas 100 m2.

Nah, demikianlah ulasan mengenai teknologi kesehatan yang dapat membantu sekolah mencegah penularan Covid 19 di sekolah. Jika Anda tertarik, hubungi Acer sekarang juga dapat dapatkan informasi dan penawaran lengkapnya.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya