1 Agustus 2022

Contoh Gerakan Literasi Sekolah Yang Bisa Diterapkan

Gerakan literasi sekolah merupakan suatu gerakan inovatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mewujudkan generasi yang literat. Untuk itu dibutuhkan keterlibatan dari berbagai elemen pendidikan mulai dari peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik, akademisi, penerbit, media massa, dan masyarakat. 

Salah satu implementasi Gerakan literasi sekolah tertuang dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2015, yaitu penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca. Hal itu bertujuan untuk menanamkan nilai budi pekerti yang baik di bangku sekolahan. Dengan adanya Gerakan literasi sekolah, diharapkan akan terwujud masyarakat dengan budaya literasi yang tinggi.

Manfaat Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan literasi sekolah adalah gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar (membaca dan menulis). Manfaat gerakan literasi sekolah adalah sebagai berikut.

  1. Memperkaya pengetahuan kosa kata.
  2. Meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia.
  3. Menambah informasi dan wawasan baru.
  4. Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata.
  5. Mengasah daya ingat melalui membaca.
  6. Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media.

Contoh Gerakan Literasi Sekolah

Program Gerakan literasi sekolah bisa bervariasi tergantung pada sekolah atau kreativitas peserta didik. Kita ambil contoh beberapa gerakan literasi sekolah, salah satunya dari SDN Pekunden Kota Semarang. Berikut adalah contoh program Gerakan Literasi untuk jenjang Sekolah Dasar:

  1. Membaca buku cerita atau pengayaan selama 15 menit sebelum pengajaran dimulai
  2. Memperkaya koleksi bacaan
  3. Memilih buku bacaan yang baik
  4. Memfungsikan lingkungan sekolah, seperti perpustakaan, sudut buku kelas, atau area baca, untuk menumbuhkan minat baca warga dengan diperkaya oleh bahan kaya teks
  5. Menyediakan sarana perpustakaan yang baik atau pojok baca di setiap kelas.

Sementara itu, dilansir dari situs SMAN 1 Sungai Penuh, contoh literasi sekolah di tingkat sekolah menengah sebagai berikut.

  1. Kegiatan wajib mengunjungi perpustakaan
  2. Pembuatan mading kelas/sekolah setiap minggu atau bulan
  3. Membuat pohon literasi di mading kelas
  4. Mengadakan perlombaan kaya literasi
  5. Membuat pojok literasi yang nyaman di dalam kelas.
  6. Itulah beberapa kegiatan literasi sekolah yang dapat diterapkan. Program ini diharapkan bisa membuat peserta didik semakin melek literasi.

Sementara, berikut adalah contoh program gerakan literasi sekolah untuk jenjang Sekolah yaitu SMA Negeri 1 Tanah Grogot:

  1. Siswa mengambil buku sesuai dengan keinginannya di pojok buku dalam kelas. Setiap anak dapat memilih topik atau judul buku yang berbeda. Mereka membaca senyap, atau membaca dalam hati selama sekitar 10 menit dan merangkumnya dalam waktu 5 menit.
  2. Guru bercerita di muka kelas dengan nada nyaring. Kemudian siswa merangkumnya sesuai dengan topik dan isi cerita yang disampaikan oleh guru.
  3. Siswa juga diminta bercerita di muka kelas, kemudian siswa lain diminta untuk membuat resume. Cerita ini bersifat faktual maupun fiksi dan dilakukan secara lisan tanpa teks.
  4. Siswa menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman. Cerpen tiga paragraf (pentigraf) menjadi menarik untuk siswa tulis berdasarkan pengalamannya. Tiga paragraf dapat memberikan kesan unik pada setiap tulisan siswa.

Sungguh inspiratif sekali ya. Acer yakin jika setiap guru memiliki ide luar biasa untuk mengembangkan gerakan literasi sekolah masing-masing dengan cara yang lebih menyenangkan. Selamat berkreasi dan selamat mencoba!

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya